Sunday, December 6, 2015

Jangan berprasangka buruk tanpa alasan.




Artikel ini saya ambil dari facebooknya kawan. Kebetulan ini sifatnya universal dan layak dibagikan, dan artikel ini diijinkan untuk dibagikan dan sangat layak dibagikan.
Siapapun anda, silahkan baca dengan seksama, agar dapat hikmahnya.

Dalam suatu kereta ekonomi non-AC yg lumayan panas, Seorang eksekutif muda, dengan jas elegan berdiri di disana. Sesak2an dengan penumpang lain.

Sesaat kemudian, ia membuka tablet Androidnya. Lebih besar tentu dibanding smartphone umumnya.
Ia memang sedang ada chat penting dengan para donatur. Chat tentang dana untuk membantu para korban kebanjiran.

Semua penumpang menoleh padanya atau meliriknya. Apa batin mereka?
Seorang nenek2 membatin, 'Orang muda sekarang, kaya sedikit langsung pamer. Naik Ekonomi, pamer2an.'

Seorang emak2 membatin, 'Mudah2an suami saya ga senorak dia. Norak di kelas Ekonomi bukan hal terpuji.'

Seorang gadis ABG membatin, 'Keren sih keren, tapi ga banget deh sama gayanya. Kenapa ga naik AC kalau mau pamer begituan?'

Seorang pengusaha membatin, 'Sepertinya dia baru kenal 'kaya'. Atau dapat warisan. andai dia merasakan jerih pahit kehidupan; barang tentu tidak akan pamer barang itu di kelas Ekonomi. Kenapa ga naik AC sih?'

Seorang pemuka agama melirik, 'Andai dia belajar ilmu agama, tentu tidak sesombong itu, pamer!'
Seorang pelajar SMA membatin, 'Gue tau lo kaya. Tapi plis deh, lo ga perlu pamer gitu kalle' ke gua. Gua tuh ga butuh style elo. Kalo lo emang pengen diakuin, lo bisa out dari sini, terus naik kereta AC.. ill feel gue.'

Seorang tunawisma membatin, 'Orang ini terlalu sombong, ingin pamer di depan rakyat kecil.'
Si eksekutif menyimpan kembali tabletnya di tas. Ia membatin, Puji Tuhan, akhirnya para donatur bersedia membantu. Puji Tuhan, ini kabar baik sekali. Lalu, ia sempatkan melihat kantong bajunya. Ada secarik tiket kereta ekonomi.

Ia membatin 'Tadi sempat tukar karcis dengan seorang nenek tua yang mau naik kereta sesak ini. Tidak tega saya. Biarlah dia yang naik kereta AC itu. Mudah-mudahan manfaat.:

Sahabat..

Begitu berbahaya nya penghakiman. Sebuah kebaikan, tindakan kasih, bisa berubah total menjadi kejahatan hanya karna persepsi kita.

Jaga persepsi kita, semua tak perlu kita nilai seperti penampakannya.

Silahkan Share jika menurut Anda blog ini bermanfaat. Indahnya berbagi:)


Sombong adalah awal dari Kehancuran




Lae Togar : Lae Jorbut tau Gunung Everest yang di Himalaya?
Lae Jorbut : Taulah lae, Kenapa rupanya?
Lae Togar : itu nenek moyangku yang nyusun batunya sampe keatas jadi gunung.
Lae Jorbut : Hebat kali lae Togar bah.

Lae Jorbut : Lae Togar tau nggak Gurun Sahara yang di Afrika itu?
Lae Togar  : Tau lae, kenapa rupanya?
Lae Jorbut : dulu namanya itu Hutan, tepatnya hUtan sahara.
Lae Togar : bah cemmana pulak bisa jadi gurun?
Lae Jorbut : hahaha, aku sama bapakku yang tebangin pohonnya sampe rata jadigurun sekarang itu.

Tiur : segitu aja klean Togar dan Jorbut sudah sombong.
Togar : bah, kau apa rupanya Tiur?
Jorbut : ia, perempuan kek kau apa yang bisa kau buat?
Tiur : tau klean laut mati itu?
Togar : taulah, kan terkenal itu.
Jorbut : kalau gak salah yang di Jordania kan?
Tiur : ia benar, akulah yang matikan dia makanya mati laut itu?

Cerita diatas merupakan awal dari kehancuran. Kita tidak boleh sombong sebab tanpa kita sadari kita tidak mengagumi ciptaan Tugan atas keagungannya.

Semoga Bermanfaat.

Artikel lainnya >>>